Loading...
Palmar Hyperhidrosis dan Plantar Hyperhidrosis, mungkin istilah ini terdengar asing bagi kita, namun tanpa disadari kita sering menemukannya dalam kehidupan sehari-hari, atau bahkan kita mungkin salah satu orang yang mengalaminya. Palmar Hyperhidrosis adalah suatu gejala dimana telapak tangan kita selalu berkeringat dingin. Sedangkan Plantar Hyperhidrosis adalah suatu gejala dimana yang sering berkeringat adalah bagian telapak kaki.
Hyperhidrosis pada dasarnya bukan merupakan suatu penyakit, hanya saja suatu kelainan pada jaringan kelenjar keringat pada bagian tubuh tertentu (bersifat lokal, tidak terjadi pada seluruh bagian tubuh). Tetapi bisa saja ini adalah gejala awal dari suatu penyakit tertentu, namun semua itu harus didasari dengan pemeriksaan yang lebih mendalam dan juga harus disertai gejala-gejala lain yang mungkin timbul.
Apa saja penyebab Hyperhidrosis?
Hyperhidrosis bisa terjadi akibat faktor Primer, artinya kelenjar keringat tersebut memang terlalu aktif bekerja.
Meskipun hal ini masih menjadi perdebatan, namun banyak ahli percaya bahwa Hyperhidrosis disebabkan oleh sistem Saraf Simpatik yang hiperaktif, sehingga menyebabkan kelenjar keringat di telapak tangan dan kaki atau bagian tubuh lain menghasilkan keringat yang berlebihan.
Sistem Saraf Simpatik mengelola segala macam fungsi dalam tubuh yang membentuk respon yang disebut Fight or Flight (respon tubuh terhadap stres) yang meliputi pelepasan sejumlah hormon seperti Adrenalin, meningkatkan denyut jantung, konstriksi (penyempitan) pembuluh darah, dan tentu saja melepaskan keringat.
Normalnya sistem Saraf Simpatik akan aktif ketika terdapat stimulus atau stressor dari luar seperti ketika sedang gerogi (gugup), tegang, gelisah (cemas), ketakutan, dan sebagainya. Makanya kalau kita lagi gerogi, sering keluar keringat dingin di telapak tangan ataupun kening.
Namun ketika sistem saraf simpatik ini terganggu (hiperaktif), maka respon Fight or Flight dapat muncul pada situasi yang tidak tepat, seperti dalam kasus telapak tangan dan kaki berkeringat ini, yang bisa muncul tanpa adanya suatu kondisi yang mendasari.
Masalah ini cenderung dimulai pada masa kanak-kanak dan seringkali di pengaruhi oleh riwayat keluarga (faktor genetik), jadi sudah bawaan.
Hyperhidrosis bisa terjadi akibat faktor Sekunder, artinya bisa disebabkan oleh berbagai hal termasuk karena penyakit tertentu.
Bukan hanya penyakit jantung yang bisa menyebabkan telapak tangan atau kaki selalu basah (berkeringat).
Hyperhidrosis juga dapat disebabkan karena tubuh seseorang memiliki kelebihan hormon Tiroid dalam darah (Hipertiroid). Hipertiroid disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh alami yang menyerang kelenjar tiroid dan kelenjar tersebut ”melawan” kembali dengan menproduksi banyak Tiroid. Seperti penyakit Tiroid lainnya, umumnya Hipertiroid adalah penyakit turunan. Hipertiroid juga dapat disebabkan oleh pembengkakan kelenjar Tiroid atau berupa Toxic Adenoma (tumor). Penyebab mengapa Hipertiroid sering dihubungkan dengan penyakit jantung yaitu karena keduanya sama-sama membuat detak jantung berdetak lebih cepat.
Namun, ada juga yang mengatakan Hyperhidrosis ini menandakan bahwa seseorang tengah mengalami pembakaran berlebih pada sel-sel tubuhnya. Sehingga keringat dapat muncul walaupun tubuh sedang tidak melakukan aktifitas berat.
Ada beberapa keadaan yang juga dipercaya dapat menyebabkan Hyperhidrosis umum selain yang telah Luvizhea.com jelaskan diatas, diantaranya:
- Gangguan hormon, misalnya sakit gondok.
- Gangguan metabolisme, misalnya: Menurunnya gula darah(Hipoglikemia) pada Diabetes.
- Penyakit saraf.
- Beberapa tipe Kanker.
- Infeksi, seperti: TBC atau flek paru-paru.
- Mengkonsumsi obat-obatan tertentu, misalnya: obat untuk jantung (Propanolol).
- Keadaan demam.
- Pecandu alkohol berat.
Apabila keringat yang keluar pada wajah, telapak tangan, atau telapak kaki masih terbilang wajar dan tidak mengganggu aktifitas, maka Anda bisa menyiasatinya dengan membawa sapu tangan atau tisu ketika berpergian. Mandi secara teratur untuk menghilangkan bau badan dan bakteri pada tubuh, gunakan pakaian yang dapat menyerap keringat, dan gunakan diodorant pada ketiak.
Apabila telapak tangan yang selalu berkeringat, sebaiknya jangan menggunakan sarung tangan. Apabila telapak kaki yang berkeringat, gunakan kaos kaki yang dapat menyerap keringat, jangan menggunakan sepatu sepanjang hari, dan perhatikan kebersihan dan kelembaban kaki.
Anda juga dapat menggunakan larutan Aluminum Chloride (Merek : Drysol) digunakan pada kulit telapak tangan dan telapak kaki di malam hari dan kemudian dihapus di pagi hari. Atau Anda juga bisa mempertimbangkan beberapa metode, diantaranya:
Pertama minum obat Antikolinergik
Biasanya Dokter akan meresepkan obat Antikolinergik untuk menghentikan keringat pada bagian telapak tangan. Obat ini mungkin adalah pilihan yang baik apabila Anda bukan seorang atlet. Karena apabila Anda adalah orang yang aktif, maka obat ini bisa berbahaya dan dapat mengganggu produksi keringat tubuh yang berfungsi untuk mendinginkan tubuh ketika berolahraga (suhu tubuh meningkat). Antikolinergik dapat menyebabkan mulut kering dan efek samping lain.
Kedua suntik Botulinum Toxin tipe A
Suntik botox yang seringkali digunakan untuk menghilangkan kerutan di wajah atau membuat bibir terlihat penuh, juga bisa digunakan untuk menghambat saraf-saraf yang menghasilkan keringat. Namun, suntik botox bisa menyakitkan dan hanya bisa menghentikan keringat berlebih untuk sementara waktu saja.
Selanjutnya Anda dapat melakukan Metode Iontoforesis
Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan air untuk mengirimkan aliran listrik di bawah permukaan kulit, sehingga mencegah munculnya keringat untuk sementara. Selama prosedur Iontoforesis, telapak tangan terendam di dalam air, sementara aliran listrik dikirim melalui air. Ada sensasi menggelikan yang mungkin dirasakan, namun prosedurnya tidak menimbulkan rasa sakit.
Terahir Prosedur Thoracoscopic Sympathectomy
Memang beberapa cara atau metode yang telah Bang Neo sebutkan diatas hanya mengatasi masalah telapak tangan dan kaki berkeringat untuk sementara waktu saja. Apabila Anda ingin mengatasinya secara permanen, Anda bisa mempertimbangkan untuk melakukan prosedur operasi Simpatektomi Toraks Endoskopi (ETS) atau Thoracoscopic Sympathectomy.
Prosedur ini melibatkan pemotongan ataupun menjepit (dengan memasang klep) saraf yang membawa pesan dari saraf Simpatik ke kelenjar keringat. Biasanya berada didaerah ketiak. Meskipun operasi ini rumit, biasanya hanya memerlukan satu hari di rumah sakit (tanpa rawat inap) dan menghasilkan jaringan parut yang minimal. Tingkat keberhasilannya sekitar 98% dengan biaya yang relatif mahal.
Hal yang perlu Anda perhatikan dalam melakukan prosedur Thoracoscopic Sympathectomy adalah:
Apabila Anda berniat untuk menjalankan prosedur ini, sebaiknya carilah Dokter yang pernah melakukan operasi ini sebelumnya. Jangan mengambil risiko untuk menjalani prosedur ini untuk ditangani oleh orang yang belum berpengalaman.
Operasi ini sebaiknya dipertimbangkan sebagai usaha terakhir, karena pada beberapa kasus, tubuh mengimbanginya dengan memproduksi keringat secara berlebihan pada bagian tubuh yang berbeda. Keringat di tangan mungkin bisa hilang, namun Anda mungkin akan berkeringat secara berlebihan di punggung atau bagian tubuh lain.
Loading...
Loading...
Tag :
Kesehatan